AWENWU.id - Aku yang Selalu Dimanja Olehmu , Kini Harus Belajar untuk Menyadari Bahwa Dunia ini Penuh Ketidak-Pastian. Aku yang 12 Tahun yang Lalu Masih Berada Di Atas Pundakmu Kala kita Bermain Bersama , Kini aku Harus Lebih Tegar Dalam Menghadapi Hiruk Pikuk Masalah Kedewasaan.
Aku Memang Bukan Seorang anak yang Sangat Bahagia , Dimana Sejak kecil aku sudah Harus Menjadi Seorang anak Piatu. Ditinggal Ibu Sejak Balita Merupakan Kesedihan yang Tidak Mudah Dilupakan.
Bagaikan Sebuah Kertas yang Telah Dibakar , Hanya Menyisakan Asap dan Bekas Terbakar. Luka Dalam Hatiku Bahkan Tak Bersisa Namun Meninggalkan Perih yang Teramat Dalam.
Sejak aku Kecil , Ayahku Merupakan Laki-Laki , Tidak Bahkan Kata Laki-Laki juga Tidak Sanggup Mewadahi Kedewasaan yang Beliau Miliki. Ayahku Merupakan Seorang Pria yang Sangat Mencintaiku Lebih dari Hidupnya Sendiri.
Dulu , ayahku Pernah Berkata
" Fisik Seorang Manusia Sudah Ditakdirkan Kalah oleh Waktu. Tapi Waktu Tidak Bisa Mengalahkan Tekad & Kemauan Kita "
Meski Dulu nya aku Tidak Mengerti Maksud dari Penyampaian Ayah. Tapi Kini Baru kusadari Apa Maksud dari Sang Pelopor Kehadiranku di Dunia ini.
Ayahku Termasuk Pria yang Sangat Hyper-Protektif padaku. Memasuki usia Remaja , Ayahku Tampak Lebih Sering Mengekangiku Meski harus Kuakui itu adalah Hal paling Menyebalkan yang harus kurasakan.
Banyak Laki-Laki Seusiaku Telah Mencoba Mendekatiku. Namun apa Daya Mereka ketika ada Pria Matang dan sangat Dewasa yang Selalu Menaruh hati nya padaku.
Meski ayah Sangat Protektif Padaku Tapi ia sangat menyayangiku, Jangankan Memukul Membentakku saja Rasanya harus Matahari Terbit di malam hari.
Ia adalah Panutan Sejati yang Paling Kuhormati. Andaikan Engkau Masih Berada Di sampingku Ingin sekali Ku Peluk Dirimu , Ayah.
Kini aku Telah Membentuk Sebuah Keluarga Kecil. Tak lupa Setiap Harinya Ku ceritakan Pada cucu-cucu mu Betapa Hebatnya Kakek Mereka.
Dari Kejahuan dan Berbeda Dunia, Ku Berharap kau Mendengar dan Menerima Pelukan hangat ini , ayah.